Kulit Kering dan Kemalasanku
Kulit kering sudah menjadi masalah membandel sejak aku sekolah. Waktu SD, Mamaku masih rajin mengolesi lotion ke lengan dan tungkai. Begitu aku beranjak remaja dan semua itu menjadi tangung jawabku sendiri, malas betul rasanya. Namun, sejak aku mulai mengenal ketertarikan terhadap lawan jenis, mulai timbul keinginan untuk merawat diri.
Aku ingat pertama kali mencoba sabun wajah secara khusus, kalau tidak salah merek Clean and Clear. Sayangnya, produk itu tidak cocok. Kulit wajahku mengalami iritasi yang ditandai dengan kemerahan. Aku pun kembali abai dengan urusan skincare.
Kembali aku merasa perlu produk perawatan wajah ketika aku menemukan bruntusan mulai menghiasi dahiku. Kali ini, aku meyakinkan diri untuk pergi ke dokter padahal sebetulnya aku punya masalah kulit yang jauh lebih lama dan lebih mengganggu, yaitu kulit bibir mengelupas!
Masalah ini sampai membuat guru dan temanku ikut prihatin. Pasalnya, kalau kulit bibirku sudah sangat kering dan mulai mengelupas, jariku terasa gatal ingin menariknya. Memang terasa lega (dan senang karena kulit bibir menjadi halus), tapi ada bonusnya, berdarah hingga terkadang jadi bengkak. Guruku sampai memberikan salep andalannya. Temanku sampai tidak bosan ikut mengingatkanku supaya tidak melukai bibir.
Karena alasan bibir kering dan dahi bruntusan, aku mulai pergi ke dokter kulit. Dateng ke satu dokter kulit di rumah sakit, dikasih berbagai macam obat, lalu semua itu hanya rajin aku pakai selama dua minggu. Masalah kulit datang lagi. Konyolnya, aku justru menyalahkan dokternya yang tidak bagus. Walhasil, pergi ke klinik kecantikan lain dan melakukan siklus serupa.
Setelah menikah, aku tidak mungkin melakukan hal itu lagi karena waktu itu aku dan suami belum bekerja. Meskipun begitu, suamiku sangat kesal melihat kulit bibirku yang kering dan bertambah kesalnya ketika aku berkata bahwa ini sudah tidak mungkin disembuhkan. Akhirnya, di bawah pantauan suamiku yang strict, aku diharuskan minum air yang banyak dan rajin mengoles pelembab bibir.
Dokumentasi pribadi dan diedit menggunakan Canva |
Ternyata, inilah solusi dari masalahku selama ini. Cuma perlu konsistem dan rajin menggunakan produk pelembab. Kini kulit bibirku lembut tanpa kulit yang mengelupas. Sayangnya, pekerjaanku merawat kulit tidak cuma di bibir, ada kulit tangan yang kering dan wajah yang beruntusan. Alamak!
Produk Skincare Wajib untuk Cuaca Kering
Tinggal di Indonesia saja, aku sudah berperang melawan kulit kering. Ketika aku pindah ke US, rasanya battle ground ini semakin sengit saja. Kulit tangan benar-benar bisa kering, mengelupas, hingga mengeluarkan darah. Jangan tanya rasanya bagaimana. Kena air saja perih! Coba bayangkan ibu rumah tangga yang tidak bisa kena air. Bisa-bisa anak-anak tidak mandi dan tidak bisa makan karena tidak ada piring bersih.
Ketika suhu udara mulai turun di bawah 20°C, itu berarti saatnya aku mengumpulkan amunisi untuk melembabkan kulit. Ada tiga produk yang wajib ada: pelembab bibir, petroleum jelly, dan pelembab kulit badan. Semua produk ini aku pilih dengan teliti sesuai kondisi kulitku setelah melakukan beberapa kali coba-coba.
Pelembab Bibir
Dulu, aku jatuh cinta dengan pelembab bibir dari Sebamed karena teksturnya yang ringan, melembabkan dan tidak mengandung bahan penyebab iritasi (diantaranya menthol dan parfum). Sayangnya, produk ini tidak dijual di US.
Setelah melakukan pencarian, kutemukan produk yang mirip. Namanya Chapstick Total Hydration Soothing Oasis. Teksturnya ringan (tidak terlalu lengket), tanpa pewangi, dan tanpa menthol yang membuat bibirku terasa seperti tersengat semut merah. Tentu saja, pelembab ini harus aku oleskan sesering mungkin terutama ketika terhapus oleh air wudhu atau minum.
Petroleum Jelly
Aku tahu, produk ini memang bertekstur kental dan sangat lengket di kulit. Sayangnya, ketika kulit tanganku mulai kering, pecah-pecah, dan berdarah, setitik air saja bisa menyebabkan rasa perih menyengat. Maka dari itu, aku menghindari produk pelembab kulit yang mengandung air dan bahan penyebab iritasi lainnya. Itu sebabnya aku memilih menggunakan petroleum jelly demi mengunci kelembaban sebaik mungkin tanpa menimbulkan efek iritasi.
Pelembab kulit
Produk pelembab yang aku gunakan ada dua: untuk wajah dan untuk badan. Untuk wajah, saat ini aku menggunakan Neutrogena Hydroboost Water Gel karena melihat klaim produk ini yang luar biasa dan banyaknya review positif, terutama untuk orang-orang dengan kulit super kering.
Untuk badan, aku menggunakan Aveeno Skin Relief Moisturizing Lotion. Kandungan oatnya sangat baik dalam mengunci kelembaban. Teksturnya tidak terlalu kental dan lengket sehingga terasa nyaman untuk dipakai sehari-hari.
Get Ready With Me! My Skincare Routine
Untuk urusan skincare aku mengusung visi: simple is better. Apa yang aku pakai hanya apa yang aku butuh. Intinya aku cuma perlu tiga hal: pembersih kulit, pelembab, dan tabir surya.
Dokumentasi pribadi dan diedit menggunakan Canva |
Tahap pertama. Ketika aku mandi, aku menggunakan sabun yang melembabkan, yaitu Dove Whitening untuk seluruh tubuh kecuali wajah. Sabun wajah yang aku gunakan adalah Hada Labo Gokujyun Ultimate Moisturizing Face Wash (yang mengusung visi yang sama denganku: Perfect X Simple). Aku suka sabun ini karena teksturnya menarik (kayak foam tapi lumayan kental), tanpa parfum (meskipun jadi agak bau obat), dan melembabkan tapi tidak menyebabkan daerah T-ku berminyak selama seharian!
Tahap kedua. Setelah mengeringkan badan, aku menggunakan pelembab bibir Chapstick Total Hydration dan pelembab wajah Neutrogena Hydroboost. Selanjutnya, aku menggunakan tabir surya Biore UV Aqua Rich Watery Sunscreen SPF 50 + / PA ++++ yang memiliki tekstur ringan, agak encer, dan tidak terlalu banyak mengandung parfum.
Tahap terakhir. Aku mengecek adanya kulit kering dan mengelupas di jari. Kalau ada, aku oleskan dulu Petroleum Jelly. Setelah itu baru aku pakai Aveeno Lotion di seluruh tangan dan telapak tangan.
Semua ini aku lakukan ketika musim gugur tiba. Saat masuk musim dingin, ketika suhu udara turun di bawah 0°C dan heater ruangan sudah dinyalakan, udara menjadi semakin kering dan sangat merusak kulit. Biasanya, di malam hari, aku menggunakan Petroleum Jelly di seluruh tangan dan menggunakan sarung tangan selama tidur demi mengunci kelembaban.
Kalau ditanya, apakah semua ini terasa ribet? Sejujurnya iya, tapi ini sudah menjadi kebutuhan. Kalau semua ini tidak kulakukan, niscaya kulitku jadi kering, rusak, sakit dan berdarah (ditambah suami marah-marah karena aku abai). Syukurlah, skincare ini membantu melembabkan kulitku (terutama mengatasi kulit bibir dan tangan kering) tanpa memberikan efek iritasi.
Untuk kulit wajahku yang bruntusan, sebenarnya aku tidak lagi mengusahakan apapun, kecuali menjaga kebersihan wajah dan rambut. Saat ini beruntusan di wajah mulai mereda hanya dengan menggunakan sabun wajah dan pelembab. Aku tidak yakin 100% kalau kedua produk itu betul-betul membantu meredakannya karena sebelumnya aku pernah mengalami bruntusan dan hilang dengan sendirinya hanya dengan menerapkan pola makan dan pola hidup yang sehat.
Jadi, ada satu pertanyaan menggelitik yang belum bisa kujawab. Bedanya skincare yang cocok dengan yang gak ngefek, gimana, ya?
Tulisan ini aku sertakan dalam Nulis Kompakan Mamah Gajah Ngeblog.
Kalau skincare nggak cocok, hasilnya kulit bisa jadi merah-merah dan masalahnya bertambah teh. Kalau nggak ngefek ya, hasilnya kulit masih mengalami masalah yang sama hehhee. Kalau aku pernah juga tuh pakai petroleum jelly di kaki dan pakai kaus kaki biar kaki lebih lembab. Terus setelah kakinya sembuh, aku lupa lagi perawatan. Masalah yang selalu terjadi ketika udara kering.
BalasHapusMemang kuncinya merawat kelembaban dan menjaga kebersihan kulit ya. Dibantu dengan menjaga makanan dan minuman dan konsumsi cairan sesuai kebutuhan tubuh tentunya.
Dulu, andalan di saat musim gugur & musim dingin adalah nivea. Tapi kok rasanya agak-agak oily yaa. Pakai Tender Care dari Oridlame cukup membantu (ini nggak ngiklan apalagi jualan), tapi kuncinya memang konsistensi yaa. Semoga sukses melewati musim gugur & musim dingin nanti Teh Ilma dan menyambut musim semi dengan kulit cantik tetap terawat.
BalasHapusSamaan nih kita, pertempurannya melawan kulit kering :') Bahkan di Bandung aja kalau sedang dingin-dinginnya juga menderita. Sebadan perih semua haha. Mungkin bisa aku tiru nih neutrogena buat muka. Selama ini males pakai krim untyk kulit kering tuh, asa susah nyerap. Makasih teh infonya.
BalasHapusTeh Ilma, saya baru mengetahui bahwa ada yang tangannya sangat kering hingga perih kalau terkena air. Ya Allah saya tidak bisa membayangkan, betul sekali Teh, bagaimana seorang IRT bisa beraktivitas ya jika begini.
BalasHapusAlhamdulillah, ikut senang akhirnya Teh Ilma menemukan solusinya :). Ya Teh, rajin adalah koentji. Semoga sehat walafiat selalu ya Teh Ilma. :)
Owalaah kita sama-sama pecinta Vaseline Petroleum Jelly dan Aveeno ya Teh ehehe, Avenoo-nya saya cuma pakai body wash-nya saja sih. Melihat ingredient-nya, serasa 'aman' ehehe.
Jadi ingat, dulu jaman kecil, saat bibir kering juga sering ngelupasin gitu Teh, sangat satisfied rasanya ehehehe. Tapi saat sadar kalau malah bikin bibir menghitam, langsung otomatis menyetop kebiasaan buruk ini ehehehe.
Lip Moisturizer boleh juga ya dicoba walau tidak kering amat sih bibirku. Kadang iya suka kering. Menarik mengetahui kondisi kulit Mamah lain yang berbeda banget dengan kulitku yang normal berminyak
BalasHapus