Ilma Hidayati Purnomo

Hari Pertama Sekolah Sebagai Anak TK Akselerasi

Satu anak berangkat sekolah saja, rumah lagsung terasa sepi, ya? Inikah tanda untuk menambah anak GAK anak kedua aja baru beres toilet training ðŸ™ˆ

Persiapan masuk sekolah udah dimulai dari tanggal 14 Agustus. Orang tua anak Kindergarten diminta datang ke sekolah pada jam 2:30 siang untuk mendapatkan materi orientation

Di sana aku diingatkan lagi kalau anakku yang usianya baru 5 tahun, meskipun secara administrasi masuk kelas Kindergarten, tetapi ia akan mendapat pendidikan secara akademik setara dengan anak kelas 1 SD.

Anakku akan menjalani pre-test, melakukan pembelajaran harian, ulangan harian (quiz), PR, semesteran (di sini tiap akhir quarter, jadi mirip caturwulan), dan seterusnya. Di rapotnya nanti bakal ada nilai dalam bentuk huruf A, B, C, D, atau F yang didapat dari persentase tiap ujian itu. Lol, rasanya kayak aku kuliah dulu.
Beres parent orientation, ada back-to-school bash yang isinya sekolah bagi-bagi tas dan alat tulis gratis! Ada makanan dan minuman gratis (es krim juga!) sama peresmian playground baru.

Kemudian, selama satu minggu, aku sibuk mempersiapkan segalanya ...

Persiapan Anak Masuk Sekolah

Berhubung ini bukan pertama kalinya anakku masuk sekolah, secara mindset, dia sudah siap. Dia bahkan nanyain terus, kapan masuk sekolahnya. Sebenernya yang perlu persiapan ini itu, ya, Mamanya wkwk

Pertama, aku baru tahu ada supply list yang bisa diakses di website sekolahnya. Yang lucu, aku baru sempet beli pada hari Minggu. Literary, sehari sebelum masuk sekolah. 
Bisa kebayang gimana rusuhnya di supermarket? Padahal aku udah cari toko di perbatasan dengan state sebelah (di Indiana). Kan kirain bakal beda waktu masuk sekolahnya jadi gak rame banget. Ternyata sama sajaa wkwk. Mana habisnya sampai $160 (Rp 2.4 juta) 😥

Dua hal yang lucu selama beli peralatan sekolah: (1) saking ramainya pembeli, aku sampai muterin supermarket cuma buat nyari tempat pensil. Akhirnya cuma dapet satu yang memang hanya satu-satunya. Itu pun bukan di tempat yang semestinya. (2) total aku beli sekitar 48 krayon dan 50an spidol yang aku kasih nama SATU DEMI SATU. Aku begadang gara-gara itu wkwk

Kedua, beli seragam. Peraturan seragamnya itu agak ... membingungkan? Wkwk. Soalnya kami dibebaskan pakai atasan kuning, padahal ada dua jenis kuning: light yellow sama kuning kunyit. Walhasil, kami beli baju secara online dan sebiji aja. Jadi, ntar liat dulu temen-temennya kayak gimana pas baru masuk sekolah. 

Itu berarti nanti anakku bakal pakai baju yang sama sekitar semingguan sampai baju yang kami order di hari pertama sekolah sampai di rumah 😅

Selain seragam harian yang bisa dibeli bebas di luar, ada seragam olahraga juga. Sayangnya, di sini mau beli ginian pun harus bayar secara online. Memang sih, di pihak sekolah lebih praktis, tapi buat aku masih lebih praktis dateng ke sekolah, beli pakai cash atau card.

Terakhir, ada sejumlah form yang aku baru sadar harus diisi sehari sebelum masuk sekolah. Ya Allah, orang tua sekip ya, macam gini lah, ckck

Hari Pertama Masuk Sekolah

Pagi-pagi aku masukin semua school supply di dalam tas anakku. Kasian, sampai berat katanya haha

Aku coba bikin bekal makanan ala-ala yang pasti bakal dikomentarin julid sama netizen. Makanan macam apa ini cuma tauge rebus, nasi, empat biji udang goreng, sama spring roll? 😂

Lanjut gorengin telor, suapin anak-anak, berantem dulu sama anak yang kecil, suami berangkat ke bandara buat jemput profesornya yang baru balik dari Indonesia terus aku keluar sama anak-anak.

Hari pertama, aku boleh masuk ke dalam kelas selama sekitar setengah jam. Aku masukin school supply ke beberapa container yang udah dikasih nama sesuai dengan barangnya. Terus, aku boleh foto-foto sambil anak-anak ngegambar.

Hal yang aku cermati di sana adalah, dari 14 anak yang hadir, anakku satu-satunya ras Asia. Sisanya kulit item semua! Aku berdoa mudah-mudahan gak ada bully gitulah.

Tapi, temen-temennya anakku sebagian besar udah bisa baca dan tulis. Waow, benar-benar anak-anak terpilih, ya. Syukurlah kalau gitu.

Penutup

Gak bisa dipungkiri hari pertama anak masuk sekolah itu jadi hari yang repot banget buat orang tua. Mulai dari nyiapin apa yang harus dibawa anak, nyiapin mental anak, dan tiba-tiba merasakan rumah jadi sepi karena ada satu anak yang gak berkeliaran di rumah.

Yah mau gimana lagi, inilah salah satu fase yang akan dialami setiap orang tua, melepas anaknya untuk belajar di luar rumah :')
Ilma Purnomo (Mama Razin)
Ibu rumah tangga yang kadang belajar hal baru, menulis, memasak, atau ngajar anak. Saat ini tinggal di Seattle, Amerika Serikat.

Related Posts

Posting Komentar