Maksudku, dulu kan aku hidup sama orang tua dan adikku selama 22 tahun lebih. Semudah itu tergantikannya, ya. Adakah yang samaan?
Apalagi kalau aku lagi main--atau marah-marah--sama anak keduaku yang usianya 3 tahun, aku merasa sudah menghabiskan seluruh waktu hidupku bersamanya. 🥺
Kira-kira, kalau aku berharap saat ia sudah dewasa, ia juga merasakan sudah menghabiskan seluruh waktu hidupnya bersamaku dan mengingat banyak memori berharga bersamaku, naifkah?
Jadi, disinilah aku, dengan harapan naifku, mencoba menggali memori masa lalu bersama orang tuaku. Aku ingin buktikan kalau aku juga pernah menghabiskan dua dekade bersama orang tua dan punya banyak memori berharga.
1. Ulang Tahun
Meskipun tinggal di kota dan cukup sering datang ke acara ulang tahun teman, keluargaku belum pernah menggelar pesta ulang tahun. Hal ini bukan berarti kami tidak pernah membuat ulang tahun terasa spesial.
Pagi hari saat Mama membangunkanku atau adikku untuk Salat Subuh, Mama biasanya memeluk kami dan mengucapkan selamat ulang tahun beserta banyak doa. Siangnya, biasanya kami membeli kue ulang tahun blackforest untuk dimakan sendiri.
Kalau aku yang ulang tahun, adikku yang beli buatku. Kalau adikku yang ulang tahun, aku yang beli. Biasanya sambil ngasih kado juga.
Walaupun bisa dibilang itu perayaan kecil-kecilan dan kayak nggak niat, ternyata justru menjadi kenangan berkesan. Terutama, karena aku dulu nggak punya banyak teman, nggak bakalan aku dapet ucapan selamat ultah atau kado dari temen-temenku.
2. Buka Puasa di Luar
Hampir pasti ada satu hari pada Bulan Ramadan ketika kami menyengaja pergi ke tempat makan untuk buka puasa. Padahal kami tahu sendiri, kalau mendekati waktu berbuka, jalanan pasti macet dan harus sampai lebih awal di tempat makan supaya dapat tempat duduk.
Meskipun banyak tantangannya, buka puasa di luar rumah jadi hal yang kutunggu. Alasannya, Papa pasti ada di rumah, nggak lagi dinas ke luar kota dan kami bisa ngumpul sekeluarga. Lalu, suasana makan di resto juga terasa berbeda.
Kalau biasanya makan di resto tidak disediakan makanan pembuka, sekarang ada ta'jil. Kalau biasanya makan di resto nggak perlu nunggu adzan, sekarang semua orang kayak sama-sama menunggu Adzan Magrib dari speaker restoran dan mulai makan barengan.
3. Jalan-jalan ke Luar Kota
Orang tuaku bukan tipe orang yang suka jalan-jalan apalagi sampai menjadwalkannya. Jalan-jalan yang kami lakukan cenderung random atau lagi ada alasan yang kuat aja.
Misalnya, lagi dapat bonus dari kantor terus bisa nyebrang dikit ke Singapura. Sekali doang kayak gitu 🤭
Seringnya, kami jalan-jalan ke luar kota waktu lebaran untuk mengunjungi sanak saudara. Kadang juga pergi ke luar kota kalau Papa lagi perlu ketemu partner proyek dan kebetulan aku sama adikku lagi libur.
Terakhir kali kami jalan-jalan ke luar kota ketika aku sudah menikah, punya anak satu, saat suamiku udah di Amerika. Waktu itu kami pergi ke Bogor, yang sayangnya aku juga lupa nama tempatnya apa.
4. Nyantai sambil Nonton TV
Hiburannya keluarga yang jarang keluar rumah, yaa pastinya duduk di sofa empuk sambil nonton TV. Bahas apapun yang diliat di TV, mulai dari berita kerusuhan sampai bahas film.
Kayaknya dulu hidupku selow banget, bisa duduk santai di depan TV. Mungkin karena aku belum bertanggung jawab bersih-bersih seluruh rumah dan menyiapkan sarapan, makan siang, juga makan malam.
Nggak jarang juga aku ikut Mama nonton K-Drama meskipun sebenernya aku nggak begitu suka. Biasanya, aku duduk di sebelah Mama sambil misuh-misuh kalau liat adegan yang terlalu didramatisasi dan wagu (aneh, terlalu dibuat-buat). 😂
5. Salim sama Papa
Satu rutinitas menarik yang aku lakukan sama Papa kalau aku mau pamit ke luar rumah adalah salam kami yang unik. Diawali dengan salim (cium tangan Papa), lalu menempelkan tangan selang-seling antara tangan Papa dan tanganku, lalu salam gaya kungfu, diakhiri dengan tos.
Penutup
Tulisan ini jadi momen perenungan sejenak buatku. Kalau udah dewasa dan tinggal terpisah dengan orang tua, yang tersisa dari puluhan tahun hidup bersama tinggalah kenangan berkesan, usaha menjaga komunikasi tetap terjalin baik, dan doa.
Adakah kegiatan bersama orang tua yang juga Mamah rindukan? Boleh berbagi di kolom komentar juga, ya!
Tulisan ini disertakan dalam Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog.
Lucu banget salamnya :) jadi kangen juga kegiatan keluarga sebelum nikah dulu nih baca ini
BalasHapusTeh Ilma, tebakanku antara Kebun Raya Bogor atau Taman Mekarsari Bogor itu Teh ehehe.
BalasHapusRomansa masa kecil kita dengan Mamah Papah kita termasuk memori yang tak akan pernah terlupakan ya Teh. Ku terharu membaca tulisan Mamah Ilma. 🥰
Kalau saya, kangennya saat sahur rame-rama, terus Papah beliin nasi pecel tumpang; kayaknya nikmatt banget trus makannya sambil nonton acara-acara komedi di TV itu Teh, yang juga ada kuis-kuisnya ehehe.